Wednesday, January 27, 2016

LA RIZZ, Kantong dan Boks Fungky buah karya ERINAWATI AZIZA



Saat sang buah hati akan berulang tahun yang ke-4 di tahun 2010, Erinawati Aziza berniat membagikan goodie bag berisi cupcake dengan kemasan kantong yang sedang in. Ketimbang beli dengan desain yang pasaran, Ina, sapaan akrabnya terpikir membuat kantong bingkisan berbeda.

Ia pun mulai menggambar sketsa Alif, anaknya, sambil ditambahi figur kartun, mobil, dan kapal kegemaran sang anak. Setelah ilustrasi selesai, lalu ia scan. Dengan bantuan photoshop di komputer, gambar tadi dipercantik lalu dicetak. Setelah jadi, ia lipat dan direkatkan dengan lem hingga menjadi kantong.


Tak dinyana, kreasi dadakannya itu disukai para tamu. Berniat menjadikannya usaha serius, nama La Rizz pun diusung untuk memperkenalkan tongky (kantong funky) dan bongky (boks funky). Tongky biasanya untuk kemasan yang isinya ringan, seperti cupcake dan goodie bag. Sedangkan bongky dilengkapi tutup di bagian atasnya, untuk isi kemasan yang lebih berat.


Konsepnya memang lebih personal dan eksklusif. Berbeda dengan apabila memesan di perusahaan percetakan, yang sekali pesan jumlahnya harus banyak dan desainnya juga sudah umum. Sementara Ina bisa menerima order minimal 10 buah dengan desain sesuai keinginan konsumen. Dibantu Riko Kristiandono, sang suami, Ina pun berbagi tugas dalam mengelola usaha ini. Sang suami bertugas di bagian produksi dan finishing, lalu Ina yang mengurusi penerimaan order, desain, dan quality control.

Bentuk desain yang mereka tawarkan bebas, tergantung permintaan konsumen. Kalau ingin menampilkan foto, disarankan yang resolusinya tinggi agar tidak pecah saat dicetak. Pengerjaan tongky atau bongky memerlukan waktu satu minggu. Tak hanya dari Jabodetabek, konsumen juga banyak yang berasal dari luar pulau seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Bahkan mereka pernah pula menerima pesanan yang akan dibawa ke Singapura dan Malaysia.



Untuk usahanya ini, Ina dan Riko mengandalkan tempat digital printing yang memiliki kualitas tinta dan kertas yang bagus. Juga tukang pond yang bisa membuat pola lekukan untuk membentuk boks atau kantong. Biasanya setelah dicetak, kantong atau boks itu akan mereka bawa pulang untuk ditambahi tali, pita, atau aksesori lainnya. Ada juga yang warnanya sengaja di buat hitam-putih agar bisa diwarnai oleh anak-anak.

Harganya cukup bervariasi, tergantung jumlah dan ukuran kemasan. Harga per buah untuk tongky Rp 10-15 ribu dan bongky Rp 30-35 ribu. Ukurannya mulai dari 10x20 cm sampai 18x18 cm. Saat ini, mereka belum bisa menerima order terlalu banyak, maksimal hanya sampai 120 buah. Kebanyakan kemasan dibuat untuk goodie bag ulang tahun, souvenir, lamaran atau pengajian menjelang pernikahan. Bila pesanan sedang banyak, selain mengerjakannya sepulang kerja, tak jarang akhir minggu mereka kerap 'kejar setoran' untuk menyelesaikan pesanan.

Selain tongky atau bongky, mereka juga bisa menerima pesanan kartu undangan, isi souvenir (buku mewarnai, puzzle, krayon) berdasarkan keinginan. Harganya tentu saja di luar kemasan. Dari usahanya ini, Ina mengakui mendapat laba berkisar 50-70 persen dari setiap pesanan.



CONTACT ERINAWATI AZIZA :
SMS : 0818 0699 7499




reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2013/12/la-rizz-kantong-dan-boks-fungky-buah.html
Read More

DEDEN INDRAWAN, Pemilik INDRA MEDIA, Percetakan Produk Kemasan Kualitas Unggul.



Ketika kuliah di luar negeri, Deden Indrawan kerap menemui toko yang memiliki kemasan makanan dengan desain yang aneh dan unik tapi menarik para pembeli. Terinspirasi pengalamannya itu, saat kembali ke Indonesia pada tahun 2008, ia pun mulai membuka usaha di bidang percetakan. Tak hanya aneka kemasan, ia juga menyanggupi pesanan kartu nama dan undangan.

Di bawah bendera Indra Media, usahanya makin berkembang. Untuk mensiasati bahan baku kertas, Deden bekerja sama dengan sejumlah supplier. Tadinya, ia juga membuat paper bag, tapi terlalu rumit prosesnya. Akhirnya ia menemukan pangsa pasar yang pas dengan membuat produk kemasan makanan. Trend ini sesuai dengan respons konsumen yang suka membeli produk karena tertarik pada kemasannya, sekaligus sebagai sarana promosi bagi pemilik usaha.

Deden mengandalkan bahan kertas berupa duplex, ivory, corrugated, dan board. Dengan variasi ukuran 18x12x7 cm hingga sebesar loyang pizza, Deden mampu memenuhi pesanan hingga ribuan lembar. Lama pengerjaan berkisar 1-2 minggu. Untuk menekan ongkos produksi, ia menetapkan jumlah pesanan minimal 1000 kemasan. Harga per lembar berkisar Rp 800- Rp 3000. Tergantung jumlah, desain, bentuk kemasan hingga bentuk finishing-nya. Bisa pula ditambah laminating glossy untuk mempercantik tampilan kemasan.

Jika pesan kedua kalinya, akan mendapat harga khusus karena desain dan pisau pond-nya sudah ada. Kemasan makanan juga cukup beragam. Ada untuk roti, kue lapis, snack, ayam goreng hingga gurame goreng. Deden juga fleksibel dalam membuat kemasan sesuai kebutuhan konsumen dan karakteristik makanan yang dijual.

Sampai saat ini, usaha Deden terus melaju dan memiliki pelanggan loyal. Omzetnya mencapai Rp 30-40 juta per bulan. Ia dibantu dua orang kurir dan staf marketing. Meski berlokasi di Surabaya, pelanggan Deden kebanyakan beradal dari luar Jawa, seperti Kalimantan, Mataram, dan Lombok. Kebanyakan adalah pengusaha makanan yang mendapat rekomendasi kemasan buatan Deden dari internet atau mulut ke mulut. Ada juga yang rutin pesan brosur dari sebuah perusahaan di Italia, yang mempunyai kantor perwakilan di Surabaya. Untuk pengiriman, biaya kargo ditanggung sepenuhnya oleh pemesan.

Keunggulan kemasan yang diproduksi Deden terletak pada kualitas warna cetakan kemasan. Sebisa mungkin desain yang ditunjukkan ke customer, 85 % akurat dengan hasil cetakannya. Ke depannya, Deden akan membuat katalog online, agar calon pemesan bisa melihat contoh kemasan yang ia produksi dengan lebih mudah.

CONTACT DEDEN INDRAWAN :





E-mail:
indramediagrafindo@yahoo.com
Mobile Number:
+62 81 70 33 22 44 9
Phone Number:
+62318705068
Address:
Rungkut Mapan Tengah IV CC - 20
Surabaya, Jawa Timur
Indonesia




reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2013/12/deden-indrawan-pemilik-indra-media.html
Read More