Wednesday, February 3, 2016

INDAH HAPSARI. Berkreasi Dengan Bekas Tutup Botol Dan Galon Dalam DIJAHIT INDAH




Tak salah melabeli Indah Apsari sebagai sosok perempuan muda yang kreatif. Passion-nya di dunia craft melahirkan karya-karya yang bermanfaat, termasuk dengan cara mendaur ulang tutup botol dan tutup galon. Semuanya berawal dari hobi Indah membuat craftyang kemudian dituangkan dalam blog Mochie2Felt pada 2009. Kala itu, Indah membuat dan menjual pernak-pernik dengan bahan flanel, seperti gantungan kunci, bros, tempat handphone dan tempat laptop. Tahun 2011 Indah bergeser ke bahan kulit sintetis karena bahan tersebut lebih kuat, mudah dirawat, dan awet.

Kecintaan Indah pada craft dari kulit sintetis ini kemudian membuahkan buku Ragam Kreasi Kulit Sintetis. Blog-nya pun berganti nama menjadi Dijahit Indah, yang berarti dijahit oleh Indah atau dijahit dengan indah. Produk Indah yang variatif dan rajin mengikuti event bersama komunitas pecinta craftmembuat order semakin bertambah. Indah mengaku ia pernah mengerjakan sendiri pesanan souvenir pernikahan berupa bantal bergambar mempelai dari aplikasi perca sebanyak 700 buah. Karena handmade, butuh waktu hingga 2 bulan untuk mengerjakannya. Walau sangat lelah, namun Indah senang karena pembelinya puas. Ia pun semakin semangat untuk terus berkarya lagi. Saat ini, Indah sudah dibantu dua orang asisten, yaitu seorang tukang kayu untuk mengerjakan pigura atau displaydan seorang tukang jahit.





Salah satu karya Indah yang paling diminati adalah karya-karya daur ulang menggunakan tutup botol minuman dan tutup galon yang dipadukan dengan kulit sintetis, kristik, perca dan sebagainya. Ada yang dibuat menjadi bros, gantungan kunci, frame, finger puppet, cable holderdan interchangeable calendar. Khusus cable holder dan interchangeable calendar sangat diminati pembeli karena unik dan bermanfaat. Yang cable holder bahkan sudah dijual di beberapa mal. Lucunya, alumni Fakultas Sastra Universitas Padjajaran ini mendapatkan tutup botol dan tutup galon tersebut dari banyak orang, mulai dari keluarga, teman, tukang bakso langganan, hingga pemulung. Soal harga, Indah mematok harga tak terlalu mahal. Misalnya, interchangeable calendar dibanderol seharga Rp 275.000-Rp 300.000, frameharganya Rp 90.000-Rp 120.000, dan 1 set finger puppet berisi 5 karakter seharga Rp 50.000.

Karena pesanan yang semakin membludak, kini Indah mau tak mau membatasi pesanan. Untuk order souvenir maksimal 100 piece per pembeli, pesanan costum made sekitar 10-20 piece per bulan, dan selebihnya ready stock. Ini terpaksa Indah lakukan agar setiap pesanan terjaga kualitasnya. Apalagi ada pesanan-pesanan yang unik dan butuh pengerjaan khusus. Indah pun juga rutin berjualan di bazar dan membuat workshop di berbagai tempat, seperti Museum Nasional dan Inacraft. Bisnis Indah yang maju seperti sekarang pun awalnya melalui lika-liku. Modal awalnya cuma Rp 500.000 untuk membeli flanel dan perlengkapan lainnya. Dijualnya pun hanya dari mulut ke mulut dan menitip ke beberapa sekolah. Sedikit-sedikit keuntungan dikumpulkan lalu dibelikan mesin jahit, kamera, dan alat-alat penunjang bisnis. Indah memang memaksimalkan media sosial sebagai alat promosi usahanya.




Beberapa kali Indah juga mengalami down karena ada pembatalan order atau foto produknya dipakai jualan orang lain. Tapi itu tidak membuatnya menyerah. Indah tetap mengerjakan semua karya dengan sepenuh hati meski bahan-bahan yang digunakan berasal dari barang bekas. Indah kini juga sudah menyelesaikan buku keduanya tentang kreasi daur ulang.

blog.dijahitindah.com




reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/09/indah-hapsari-berkreasi-dengan-bekas.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment