Saturday, January 23, 2016

ANE YARINA CHRISTY dan NANANG SYAIFURROQI, mengembangkan bisnis kreatif bernuansa warna-warni melalui RUMAH WARNA




Memulai bisnis sejak usia muda, pasangan suami-istri Nanang Syaifurroqi dan Ane Yarina Christy sukses mengembangkan bisnis kreatif lewat bendera Rumah Warna. Mereka menyasar pasar remaja putri, dunia yang penuh warna. Itu sebabnya, mereka membuat 6 gerai di kawasan Yogyakarta dengan suasana warna-warni khas keceriaan remaja. Berkat sistem waralaba yang mereka kembangkan pula, Rumah Warna kini punya 70 gerai di berbagai kota di Indonesia.

Tentu bukan perkara mudah mencapai kesuksesan. Butuh kerja keras, kreatif, fokus pada usaha, dan pantang menyerah. Dikisahkan Ane, ia memulai usaha di usia 20 tahun saat masih kuliah di Jurusan Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gajah Mada (UGM). Kala itu di tahun 1999, ia bekerja bersama kakak kelasnya sekaligus sang kekasih, Nanang, yang kini jadi suaminya.

Awalnya ia membuat bingkai foto. Ketika belum ada kamera digital, ia melihat banyak foto yang digeletakkan begitu saja atau dimasukkan ke album foto. Kalaupun ada yang ditaruh di bingkai foto, menurutnya modelnya teramat biasa dan bentuknya sederhana. Ide kreatif Ane pun muncul. Ia membuat bingkai foto yang dipercantik warna-warni yang girly. Pas untuk remaja putri. Ternyata, banyak teman yang suka. Awalnya satu orang, tapi lama kelamaan banyak teman yang minta dibuatkan. Mereka tak keberatan membeli frame foto buatan Ane.




Ane yang semula membuat frame foto sekedar hobi, menangkap peluang bagus. Kreasinya bisa menjadi lahan bisnis. Dari teman, pelan-pelan permintaan terus bertambah. Salah satu teman bahkan merekomendasikannya untuk buka lapak di acara Sunday Morning di kawasan lembah UGM. Sunday Morning adalah sejenis pasar kaget tiap minggu pagi di kawasan kampus UGM. Kini acara yang sering disingkat Sunmor itu makin meriah dan ramai pengunjung. Para pedagang menggelar dagangan di sepanjang jalan area lembah UGM sejak pagi hingga siang. Ane selalu jualan di acara Sunmor itu. Dan sejak tahun 2000 ia juga rajin ikut pameran di Festival Kesenian Yogyakarta. Kala itu, ia masih fokus membuat frame foto.

Pasangan Ane dan Nanang pun terus berusaha mengembangkan pasar. Masih di bisnis pigura, mereka lalu membidik pasar di luar negeri. Ane telah mengekspor karyanya ke Yunani, Spanyol, dan Jepang. Setahun mengembangkan pasar ekspor, Ane melakukan evaluasi. Ia merasa pasar ekspor tak bisa maksimal akibat berbagai kendala, seperti perizinan dan quality control. Namun gairah kreativitas membuatnya mencari solusi untuk memecahkan masalah. Dari evaluasi yang ia lakukan ketika melakukan ekspor, ternyata ia jadi kurang konsentrasi ke pasar dalam negeri. Padahal, pasar lokal sebenarnya besar sekali. Ia pun menghentikan ekspor dan fokus ke pasar dalam negeri saja. Bersama Nanang, ia berembuk dan memutuskan membuka toko di kawasan Ring Road Utara, kawasan Sleman.




Ane lalu memberi nama usahanya Rumah Warna, tempat penuh warna bagi para remaja putri. Di sini ia semakin mengembangkan produknya. Tak hanya frame foto, sejak 2002 Rumah Warna juga mengembangkan produk dompet dan tas. Konsepnya masih tetap girly. Ia juga bekerja sama dengan UKM di Yogyakarta dan sekitarnya. Selanjutnya, makin banyak yang melirik usahanya. Lalu terbitlah konsep waralaba. Ia dan Nanang menyewa ahli konsultan bisnis. Akhirnya, Rumah Warna pun mereka waralabakan.

Dengan sistem waralaba, penetrasi pasar jadi semakin cepat. Apalagi, Ane dan Nanang sangat kreatif. Mereka bahkan pernah membuat gebrakan dengan meluncurkan 15 gerai di berbagai kota sekaligus. Berbekal beragam kreativitas dan fokus pada usaha, Rumah Warna pun makin berkembang. Ane masih ingat, semasa mengawali usaha ia bekerja sendiri. Lalu dibantu beberapa karyawan, dan kini Rumah Warna sudah mempunyai 200 karyawan. Ia juga bekerja sama dengan sekitar 30 UKM di Yogyakarta dan sekitarnya. Tentu saja produknya harus sesuai dengan konsep Rumah Warna. Ane pun makin merapikan manajemen usahanya di tahun 2004.




Ane dan Nanang kini telah membuat puluhan produk, dari handicraft, box, scrapbook, sampai bantal lucu. Namun kini produk utama mereka adalah tas. Mereka pun juga menjual produknya lewat Facebook. Selain waralaba, untuk mempercepat bisnisnya, Rumah Warna belakangan ini membuat program direct selling. Lalu mereka juga membuat program baru bernama Super Stars. Konsepnya adalah, bahwa semua orang bisa berjualan tanpa harus terkendala modal. Untuk waralaba modalnya memang mahal, sekitar Rp 200 jutaan. Nah, dengan program baru ini, tak perlu modal besar untuk memulai usaha. Dari sini mereka ingin semakin banyak entrepreneurmuda yang berkembang bersama Rumah Warna.






















Contact :
Head Office
JL. Kemuning No.17 Sawitsari,
Condongcatur, Depok,
Sleman, Yogyakarta.
Office Phone
Call for Office
+62 (274) 884 816 (08.00AM ? 04.00PM)

Hotline Service
Phone1 : +6281229887781
Phone2 : +6288806001164




____________________________
advetorial :

MENERIMA LAYANAN JASA KURIR, ANTAR BARANG, PAKET MAKANAN, DOKUMEN, DAN LAIN-LAIN UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYAKLIK DI SINI


BOLU KUKUS KETAN ITEM, Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan
!! Pesan sekarang di 085695138867 atau KLIK DI SINI




reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/04/ane-yarina-christy-dan-nanang.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment