Friday, January 8, 2016

MILANA – FOUNDER PRE FLEUR INDONESIA : BISNIS BUNGA SEGAR YANG TAHAN LAMA




Menyimpan bunga segar di salah satu sudut hunian memang memberikan nuansa tersendiri. Pasalnya, mau bagaimana pun, kesegaran bunga asli tak akan bisa tergantikan oleh bunga artifisial. Namun, untuk rutin membeli bunga segar setiap hari, tentu saja akan sangat mahal. Tehnik pengawetan bunga asli adalah salah satu jawabannya. Bunga segar yang diawetkan (preserved flower) sebenarnya berasal dari Prancis, namun tren-nya justru berkembang di Jepang sejal 2004. Pasalnya, di Prancis masih banyak bunga-bunga segar yang indah. Sedangkan di Jepang untuk mendapatkan bunga yang bagus harus impor.

Ketertarikan Milana berbisnis preserved flower berawal saat mengikuti tugas sang suami, Stephanus Kurniadi ke negeri bunga sakura. Suatu saat, Milana melihat rangkaian bunga segar yang harganya sangat mahal. Ternyata yang membuat mahal adalah karena bunga tersebut diawetkan hingga tidak akan layu. Ia pun tertarik belajar tentang seluk-beluk bunga berikut cara merangkainya. Setelah mengikuti kursus mengawetkan dan merangkai bunga, ia kembali ke Indonesia dan mengembangkan bisnis ini. Tak disangka, sosok yang pertama kali melirik bunga yang ia awetkan adalah seorang publik figur Indonesia.

Dan ternyata makin banyak orang yang suka. Namun kendalanya memang di masalah harga. Sekuntum mawar kecil saja harganya bisa mencapai Rp 150.000. Sengaja Milana membuatnya satu per satu agar mudah jika ingin menikmatinya satuan, bukan dalam bentuk rangkaian. Meski terdengar mahal, namun harga preserved flower memang lebih murah jika dibandingkan membeli bunga segar berulang kali selama bertahun-tahun. Bunga segar memang hanya bisa dinikmati beberapa hari, sementara preserved flower lebih tahan lama dinikmati, sampai beberapa tahun.



Lalu, bagaimana cara pengawetannya ? Kualitas pengawetan tentu saja akan lebih bagus jika dilakukan pabrik, meskipun sebenarnya bisa pula dilakukan sendiri. Namun, berbeda di cara pengeringan. Bila dikerjakan sendiri, perlu menggunakan hairdryer, misalnya. Sementara di Jepang, pengeringan memakai blowerdengan temperatur yang disesuaikan. Tak hanya dikeringkan, proses pengawetan pun menggunakan cairan-cairan tertentu. Jadi cara pembuatannya dimulai dengan memilih bunga yang sedang bagus-bagusnya mekar, lalu langsung dipotong dari batangnya. Dilanjutkan dengan mencelupkan ke dalam cairan yang menyerap kadar air pada bunga. Hasilnya, bunga yang sudah dicelup akan berwarna putih seperti habis melalui proses bleaching.

Tahap selanjutnya adalah memberi warna pada bunga tersebut. Warnanya harus sesuai dengan warna dasarnya. Misalnya bunga warna pink, maka harus diwarnai lagi dengan warna pink. Proses berikutnya, bunga tersebut akan dibilas kembali, diangkat, dan dikeringkan. Agar wangi, bunga pun disemprot dengan pewangi bunga. Sementara bila tangkai dan daunnya ingin disertakan, maka harus melewati proses pengawetan sendiri, tak bisa dilakukan bersamaan.



Tak perlu khawatir, karena kondisi bunga tidak akan pecah meski dioleskan cairan yang akan membuat bunga jadi elastis seperti karet. Bunga juga tidak akan pecah kalau dipegang. Sayangnya, harganya memang jadi lebih mahal. Untuk mengurangi biaya, bunga bisa saja tidak diolesi cairan, tapi bunga jangan sampai terpegang tangan, agar tidak rontok. Sebelum bunga dirangkai, setiap bunga dan daun harus ditusuk kawat agar mudah ditancapkan pada busa alias oasis. Bila rangkaian bunga ingin menjuntai ke bawah, maka oasisnya harus tinggi. Oasis juga tidak boleh kelihatan dan harus tertutup bunga. Selain itu, posisi bunga harus dibuat lebih tinggi di belakang.

Preserved flower memang menjadi elemen dekorasi yang menarik untuk di rumah. Namun bukan itu saja, bunga yang diawetkan ini juga bisa dijadikan hadiah pada momen penting seperti pernikahan. Berbeda dengan bunga biasa yang harus dipesan pada hari H agar tetap segar, preserved flower malah bisa dipesan jauh-jauh hari. Tak hanya sebagai hiasan, bunga juga bisa jadi penyimpan kenangan. Namun meski awet, bunga tetap harus dibersihkan agar tak kotor atau berdebu. Membersihkannya juga cukup mudah. Gunakan saja kuas secara perlahan-lahan.




Our store located in :
Pondok Indah Mall I Lantai Dasar UI-11
Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan 12310

+6221 75909942 info@prefleurindonesia.com


reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/12/milana-founder-pre-fleur-indonesia.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment