Saturday, January 30, 2016

RYAN FEBRYAN ARDIANSYAH, PEMILIK CILOK TUTUT AMBU-BANDUNG. Hadirkan Jajanan Cilok Dengan Rasa dan Kemasan ala Restoran



Sejak 2010, Ryan  Febryan Ardiansyah sudah memilih menekuni bisnis kuliner. Yang ia pilih adalah jenis jajanan yang populer di Bandung, yakni cilok. Ryan yang juga dikenal sebagai penyiar radio Dahlia Bandung ini awalnya memulai dengan hanya menitipkan cilok buatannya ke beberapa rumah makan Sunda. Ternyata, permintaan terus berdatangan. Hingga akhirnya di bulan September 2013 lalu Ryan pun berani membuka gerai cilok pertamanya dengan nama Cilok Tutut Ambu. Ia pun berpromosi melalui Twitter dengan akun @CilokTututAmbu.

Ambu artinya ibu, karena ciloknya diolah dari rumah, hasil racikan resep Ibunya. Ia sengaja membuka gerai Cilok Tutut Ambu dekat dengan tempat kerjanya, agar lebih mudah mengontrolnya. Selain itu, cilok-nya memang sudah punya langganan tetap di daerah itu. Jadi, kalau mau mencarinya bisa langsung datang ke gerai di Jalan Burangrang, persis di depan Stasiun Radio Dahlia. Pembeli bisa menikmati cilok plus tutut kuah rendang di tempat itu.


Yang berbeda dengan cilok Ryan adalah selain rasa, tentu saja dari ciloknya yang lebih lembut dan bumbu kacangnya yang lebih gurih. Penyajiannya pun cukup unik, karena ia menyajikannya di atas wajan kecil, ditemani semangkuk tutut kuah rendang, yang membuat rasanya jadi lebih mantap.

Menurut Ryan, jajanan cilok bisa naik kelas sangat tergantung dari penjualannya. Yang menjual cilok tentu banyak, tapi mungkin penyajian dan tempatnya saja yang berbeda. Kalau dikemas dan disajikan dengan menarik, tentu banyak yang mau datang untuk membeli.

Pilihan tutut untuk menemani cilok, dianggap Ryan sangat pas, selain juga unik. Tutut dan cilok merupakan jajanan tradisional atau makanan kampung khas orang Sunda, tapi sebenarnya punya peminat yang banyak. Kalau saja bisa dinikmati di tempat yang nyaman dan bersih, pasti semua orang makin doyan menyantapnya. Apalagi tututnya berkuah rendang yang bila dimakan bersama cilok, rasanya cukup enak juga.

Soal potensi bisnis, tentu saja Ryan meyakini bisnis yang ia geluti akan makin berkembang. Modalnya dulu saat mengawali usaha ini hanya Rp 200 ribu. Tapi sekarang ia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 4 juta per bulan. Keuntungan usaha itu pun terus ia putar hingga bisa membuka gerai dengan modal sekitar Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Dan sampai sekarang, omzetnya masih terus bertambah.

Ketika produksi ciloknya makin meningkat, Ryan pun masih menyuplai cilok ke tiga restoran besar di Bandung. Produksi tentu saja jadi lebih banyak apalagi pesanan di restoran masih ia layani. Ryan berharap ke depannya ia bisa selalu berinovasi dalam mengemas cilok.







reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/05/ryan-febryan-ardiansyah-pemilik-cilok.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment