Thursday, January 7, 2016

RIEZKA RAHMATIANA : SOSOK DIBALIK KESUKSESAN ES PIJANG IJO JUST MINE




Tak banyak orang yang mengetahui tokoh di balik kesuksesan 200 outlet es pijang ijo Just Mine adalah perempuan muda yang bukan warga asli Makassar. Bisnis ini bermula dari petualangan kuliner Riezka Rahmatiana semasa duduk di bangku kuliah. Saat mencicipi es pisang ijo di salah satu restoran, ia langsung menyukai rasanya.

Ide bisnis pun muncul. Riezka optimistis akan banyak penggemar es yang menyukai es tradisional Makassar itu. Ia pun mantap merintis usaha ini sejak tahun 2007. Untuk membesarkan usahanya, Riezka menempuh jalan yang berliku. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, ini susah payah menemukan komposisi bahan yang tepat untuk membuat es pisang ijo. Ternyata, membuat es pisang ijo memang tidaklah mudah.

Namun, Riezka tidak menyerah. Setelah mengutak-atik resep selama berbulan-bulan, ia pun mendapat cita rasa yang pas. Setelah yakin dengan rasanya, ia langsung berjualan menggunakan etalase di pinggir jalan di Bandung. Perempuan kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, 26 Maret 1986 ini masih ingat, modal awalnya hanya Rp 150 ribu. Es pisang ijo dagangannya tak langsung laris. Kenyataan itu memacunya untuk berusaha agar dagangannya di kenal orang. Perempuan yang berdomisili di Bandung ini lantas membuat inovasi produk. Ia menawarkan es pisang ijo dengan rasa baru, seperti cokelat, vanila, dan stroberi.






Giat mencari resep, Riezka juga belajar secara autodidak cara mengelola bisnis. Di keluarganya tak seorang pun yang menjadi wirausahawan. Kedua orang tuanya merupakan pegawai. Riezka sendiri memutuskan berbisnis demi meringankan beban orang tuanya dalam mencukupi kebutuhan keluarga, terutama untuk biaya sekolah. Ia ingin berdiri di atas kakinya sendiri. Ketika mengambil keputusan berwirausaha di tengah kesibukan kuliahnya, anak pertama dari dua bersaudara ini sempat mendapat larangan keras dari orang tuanya. Mereka menganjurkan Riezka mencari pekerjaan yang lebih aman.

Perlahan, pandangan orang tua Riezka bergeser. Setelah melihat usaha si sulung mulai sukses, ayah dan ibunya memberi lampu hijau. Selain tantangan dari orang tua, Riezka juga sempat mengalami jatuh bangun dalam berwirausaha. Sebelum merengkuh keberhasilan di bisnis es pisang ijo, ia pernah berjualan pulsa telepon seluler, aneka jus, bakso, hingga bisnis cuci pakaian (laundry).

Tak kapok menjajal dunia wirausaha, dengan es pisang ijonya, Riezka mampu membuka peluang investasi dengan sistem waralaba. Ia berusaha selektif dalam memilih mitra, khususnya karena pertimbangan faktor kepuasan pelanggan. Pembukaan gerai baru digulirkan bukan sekedar dengan melihat berkas pengajuan dan dana yang disiapkan untuk pembelian waralaba oleh calon mitra.

Melalui penelitian lokasi pasar, Riezka mempertimbangkan penawaran yang diajukan oleh calon mitra. Ia juga mengkalkulasi daya serap pasar terhadap produknya di lokasi tersebut. Meski begitu, Riezka enggan blak-blakan soal omzet yang diperolehnya.

Kesuksesan Riezka membuatnya berhasil meraih beberapa penghargaan. Ia menggenggam gelar The Young Entrepreneur Award, Top 15 Franchises Best Choice, Ernst & Young Entrepreneurial Wining Women 2012, Wirausaha Muda Mandiri 2008, UKM Terbaik Spirit Entrepreneur, Setia Adhikarya Mahasiswa, dan Pemuda Berprestasi 2010.




reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/02/riezka-rahmatiana-sosok-dibalik.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment