Thursday, January 28, 2016

GIBRAN RAKABUMING RAKA, Kisah Putra Presiden Yang Sukses Berbisnis Katering




Terlahir sebagai putra sulung pasangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, Gibran Rakabuming Raka, dikenal sebagai sosok yang tidak begitu suka membicarakan soal personal life. Terlebih bila topik pembicaraannya mengaitkan dirinya dengan karir sang ayah. Pria kelahiran Solo, 1 Oktober 1987 ini, lebih suka dikenal sebagai dirinya sendiri yang membangun usaha one stop wedding-nya mulai dari nol. Gibran mengaku tidak suka menghabiskan waktu mudanya tanpa kegiatan berarti. Misalnya, tidak selayaknya anak muda yang lain, di malam Minggu ia tidak mengunjungi sang kekasih, yang bekerja sebagai karyawati bank, meskipun rumah sang kekasih hanya beberapa meter dari kediamannya. Ia lebih suka sibuk bekerja, turun tangan sendiri di gedung pesta saat order katering datang. Biasanya ia baru sempat bertemu sang kekasih di hari Selasa, saat dimana ia baru bisa santai.


Gibran memaparkan bagaimana kiprahnya di dunia bisnis one stop wedding solution. Tak hanya menyediakan katering, tapi usahanya ini juga menawarkan dekorasi, undangan, dan pernak-pernik keperluan pesta pengantin, MC, sekaligus wedding organization. Kepada calon kliennya, Gibran akan menjelaskan sendiri dari A sampai Z. Di kantornya yang bernama Chilli Pari itu pula, calon kliennya bisa melakukan test food. Ia menyediakan paket menu, mulai dari tradisional hingga barat. Selain itu di sana dipajang pula contoh dekorasi pengantin dan pernak-pernik serta contoh undangan, suvenir pernikahan yang bisa dipilih calon pengantin.



Hadirnya Gibran melalui Chilli Pari di dunia wedding organization, membawa angin segar di dunia bisnis gedung pertemuan di Solo. Sebagai ketua Asosiai Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Solo, ia mencanangkan adanya sertifikasi produk higienis dan memberlakukan aturan, bahwa penyewa gedung tidak wajib memakai jasa katering yang disediakan si pemilik gedung. Karena itulah, katering dari luar gedung pun bisa masuk ke gedung pertemuan Graha Sabha milik keluarganya, begitu pula sebaliknya katering miliknya bisa masuk ke gedung lain yang bukan milik keluarganya.

Dikatakan Gibran, kantor yang dia tempati saat ini di Jalan Pleret Utama, Banyuanyar, Solo, merupakan bekas gudang mebel milik Jokowi. Namun, yang perlu dipertegas, bangunan gudang itu pun ia beli, bukan pemberian ayahnya. Bahkan ia membelinya dengan uang pinjaman dari bank. Meski Jokowi mau menjadi agunannya, tapi sang ayah tidak mau membayar utangnya sepeserpun. Dan nyatanya, Gibran pun berhasil mengangsurnya setiap bulan sampai lunas. Gibran mengakui, sebenarnya sang ayah ingin mewariskan usaha mebelnya pada Gibran. Namun, ia menolak. Banyak alasannya, faktor utamanya adalah karena di bisnis itu ia tidak bisa kreatif. Bukan dalam hal desain, tapi lebih pada manajemennya. Karena bisnis ayahnya sudah mapan. Produk dan pasarnya sudah ada. Jadi ia tinggal duduk manis saja karena tidak ada yang bisa digarap lagi.



Gibran pun menegaskan kembali, ia tidak pernah mau ada unsur KKN untuk menjalankan usahanya. Bahkan semasa Jokowi masih menjadi walikota, ia membuat ?pagar? tegas dengan tidak menerima order katering dari Pemda Solo. Dengan membangun bisnis sendiri, Gibran mengaku orangtuanya tidak bisa campur tangan. Karena itu ia bebas berkreasi, termasuk membuat logo company sendiri, mendesain seragam karyawan, dan merencanakan bisnisnya sendiri. Kini ia telah berhasil membuat usahanya sebagai one stop wedding solution cukup ternama si kota Solo. Bahkan, ia tak segan melayani langsung klien yang datang dari berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk ke depannya, Gibran juga berencana membuka restoran.






reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/12/gibran-rakabuming-raka-kisah-putra.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment