Tuesday, February 2, 2016

BERBISNIS SAMBAL DI DUNIA MAYA



Bagi lidah orang Indonesia, makan rasanya tak lengkap tanpa tambahan sambal. Tak heran bila dari Sabang sampai Merauke beragam jenis sambal bisa ditemukan. Seperti soto, hampir setiap daerah memiliki sambal yang khas. Sambal pun kini merambah ke dunia maya. Bila ingin menemukan berbagai sambal yang berbeda, cukup buka layar dunia maya dan temukan sambal-sambal ini di Facebook, Twitter, Instagram, atau di laman forum dunia maya.

Salah satu sambal yang populer di dunia maya adalah Sambal Roa Judes yang berarti ?juara pedas?. Sambal ini dibuat dari bahan utama ikan roa yang telah dikeringkan, kemudian dipanggang secara asap. Ikan lalu dihaluskan dengan cabai rawit dan dicampur bumbu yang ditumis terlebih dulu. Rasanya yang pedas dan gurih membuatnya sedap disantap dengan nasi putih hangat. Selain itu, Roa Judes juga bisa digunakan sebagai bumbu nasi goreng, pengganti selai untuk roti, campuran mi instan, atau sebagai cocolan gorengan.


Saat ini penjualan Sambal Roa Judes per bulan bisa mencapai sekitar 5000 botol. Awalnya, Rima Adiwijoyo, pemilik usaha Sambal Roa Judes, meracik sambal roa untuk dimakan sendiri. Di Jakarta, ia sering kesulitan menemukan sambal roa yang sesuai selera. Dari ikan roa seberat satu kilogram yang dititipnya lewat seorang teman di Manado, Rima berhasil memuat beberapa botol sambal roa.

Singkat cerita, dari iseng menawarkan sambalnya ke teman-teman, kini Rima berhenti dari pekerjaannya dan fokus mengurus bisnis sambalnya. Sambal roa disesuaikan dengan selera umum penikmat kuliner. Rasa perdasnya pun tergolong bisa di toleransi lidah. Perempuan jebolan kampus Interstudi ini sengaja tidak menghadirkan level kepedasan dalam sambalnya karena ingin memberikan rasa yang eksklusif.



Namun, Rima mengingatkan, ada perbedaan rasa sambalnya, terutama di musim kering. Biasanya, di bulan-bulan itu sambalnya akan jauh lebih pedas. Ini karena semua bahan yang digunakan berasal dari alam, hingga rasanya pun menyesuaikan kondisi alam.

Sambal lain yang dipasarkan di dunia maya adalah sambal Rendang Rawit. Dari namanya bisa ditebak sambal ini merupakan perpaduan antara bumbu rendang dengan cabai rawit. Menurut Ildo Reynardian Hasman, salah satu pemilik Rendang Rawit, ide membuat sambal rendang rawit karena keluarga Ildo yang orang Minang sering sekali memasak rendang. Modifikasi kemudian melahirkan sambal yang terinspirasi dari bumbu rendang.



Rendang Rawit merupakan sambal tabur berbumbu rendang yang bisa langsung dimakan. Karena sifatnya bumbu kering, Rendang Rawit cocok dicampur ke makanan apa saja. Ditabur di atas nasi, mi, atau sebagai penambah cita rasa makanan lain baru beberapa cara bersantap dengan Rendang Rawit.

Bahan-bahan yang digunakan alami dan tanpa bahan pengawet. Cara membuatnya, semua bumbu dihaluskan dengan diblender. Kemudian, dimasak dengan cara tradisional selama lima sampai enam jam per hari.



Kalau mendengar dari penilaian pelanggan, banyak yang bilang, kalau Ildo yang berkolaborasi pula dengan Astono Andoko dan Adrial Rachmando dalam membangun bisnis sambal Rendang Rawit ini, cukup sukses dalam memadukan rasa rendang yang khas dan rasa pedas dari cabai rawit menjadi satu produk baru yang orisinal. Semua pelanggan yang sudah membeli sambal Rendang Rawit ini sangat puas dan sering memesan lagi.


reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/02/berbisnis-sambal-di-dunia-maya.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment