Sunday, January 31, 2016

Abon MURNI, Abon Dengan Banyak Varian




Di kalangan penyuka abon di Surabaya dan sekitarnya, abon merek Murni sudah tidak asing lagi. Abon Murni sudah banyak terdapat di berbagai toko oleh-oleh yang ada di Surabaya. Selain kelezatannya, masyarakat berburu abon ini karena bahan dasarnya cukup bervariasi. Mulai dari abon daging sapi, ayam, ikan bandeng, tenggiri, udang, sampai abon cabe. Produsen abon Murni yang saat ini digawangi oleh Roso Bektiono ini, memang selalu berusaha memenuhi selera pasar.

Roso menceritakan bahwa abon Murni merupakan usaha peninggalan ibunya yang sudah tiada sejak 1993 lalu. Setelah sang ibu meninggal, bapak dua anak yang biasa dipanggil Nino ini pun melanjutkan usahanya. Kebetulan, sejak jauh-jauh hari ia sudah sering ikut membantu usaha ibunya ini. Itu sebabnya, ia tak mengalami kesulitan saat harus mengelola penuh usaha ini, dari mulai produksi sampai pemasaran. Kini seluruh kegiatan produksi sekaligus outlet penjualan abon Murni, dilakukan di rumahnya yang terletak di Jalan Siak No 17, Surabaya.

Nino mengisahkan, ibunya mendirikan usaha abon ini sejak tahun 1980. Kala itu sebagai janda yang ditinggal suami tercinta, ibunya melakukan usaha apa pun untuk menghidupi ketiga anaknya. Sebelum membuat abon, banyak usaha yang dicoba, mulai dari berjualan nasi pecel sampai berdagang yang lain. Akhirnya, sang bunda fokus memilih usaha abon. Mulai proses pembuatan sampai penjualan dilakukannya sendiri. Pemasarannya pun juga masih terbatas pada ibu-ibu yang tinggal di kampung dan dititipkan di toko sekitar. Waktu itu dalam sehari ibunya paling banyak hanya menghabiskan 8 kilogram daging sapi. Sejak ibunya berbisnis abon inilah, Nino mulai ikut membantu memasarkan.

Ketika tahun 1993 sang bunda meninggal dunia, Nino pun semakin tergerak untuk melanjutkan usaha ini. Bahkan, ia bertekad untuk lebih mengembangkan produk abonnya. Selain terus memperhatikan kualitas produk, Nino juga serius menggarap strategi pemasaran. Cara yang dilakukan Nino terbilang unik. Saat menitipkan produknya, selain melakukan pendekatan ke pemilik toko, ia juga melakukan ke karyawannya. Menurut Nino, pendekatan kepada karyawan toko sangat penting karena merekalah yang selalu berhubungan langsung dengan pembeli.

Dengan pendekatan yang lebih kepada karyawan toko, maka barang dagangannya akan lebih diutamakan. Hingga saat ini, hubungan Nino dengan karyawan senior di masing-masing toko itu masih sangat dekat. Strategi marketing ala lelaki asli Surabaya ini memang terbukti jitu. Penjualan produknya meningkat pesat. Saat ini, Nino butuh 100 kg daging sapi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam perjalanan usahanya, Nino dan istrinya, Rina Fatmasari, berusaha membuat varian baru. Yaitu abon ayam, ikan bandeng, ikan tenggiri, udang, bahkan abon cabe. Abon cabe adalah abon yang terbuat dari bahan dasar cabe yang dikeringkan, lalu dicampur dengan daging atau ikan yang sudah dihaluskan. Selanjutnya komposisi bahan ini disangrai dan digoreng.

Nino mengakui, dibandingkan dengan produk lain, abon yang ia produksi harganya sedikit lebih mahal. Sebab, ia menggunakan daging pilihan dan sama sekali tanpa ada campuran. Untuk abon sapi ukuran 200 gram harganya Rp 44.500, sedang abon ayam 100 gram Rp 20.000, abon ikan tenggiri 100 gram Rp 26.000, dan abon bandeng 100 gram dijual Rp 24.000.



ABON MURNI


Jl. Siak No. 17 Surabaya, 60241
Telp. (031) 5673639
Hp. 08165416434, 087851611444
BB PIN. 25A118C3
Flexi. (031) 71444999, (031) 71222111
Email : rina@abonmurni.com




reff : http://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2014/08/abon-murni-abon-dengan-banyak-varian.html


Related Post :


Loading...


No comments:

Post a Comment